Perbuatan
boros adalah gaya hidup gemar berlebih-lebihan dalam menggunakan harta,
uang maupun sumber daya yang ada demi kesenangan saja. Dengan terbiasa
berbuat boros seseorang bisa menjadi buta terhadap orang-orang
membutuhkan di sekitarnya,sulit membedakan antara yang halal dan yang
haram,mana boleh mana tidak boleh dilakukan, dan lain sebagainya. Alloh
SWT menyuruh kita untuk hidup sederhana dan hemat, karena jika semua
orang menjadi boros maka suatu bangsa bisa rusak/hancur.
Arti Al-Israa' ayat 26-27 :
"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan".
Beberapa Contoh Sifat Boros dalam Kehidupan Sehari-Hari :
1. Gemar beli produk yang mahal-mahal karena gengsi
2. Suka belanja dengan kartu kredit tanpa melihat daya beli
3. Boros dalam mengunakan air bersih dan air minum
4. Pengeluaran lebih besar dari penghasilan (kecuali penghasilan rendah)
5. Suka menyisakan dan membuang-buang makanan
6. Senang membeli barang yang tidak perlu
7. Boros listrik, air, pulsa telepon, bensin, gas, dan lain-lain
8. Memiliki hobi yang mahal biayanya
Beberapa Efek/Dampak Buruk Perilaku/Gaya Hidup Boros :
1. Uang yang dimiliki cepat habis karena biaya hidup yang tinggi
2. Menjadi budak hobi (nafsu) yang bisa menghalalkan uang haram
3. Malas membantu yang membutuhkan & beramal shaleh
4. Selalu sibuk mencari harta untuk memenuhi kebutuhan
5. Menimbulkan sifat kikir, iri, dengki, suka pamer, dsb
6. Anggota keluarga terbiasa hidup mewah tidak mau jadi orang sederhana
7. Bisa stres atau gila jika hartanya habis
8. Bisa terlilit hutang besar yang sulit dilunasi
9. Sumber daya alam yang ada menjadi habis
10. Tidak punya tabungan untuk saat krisis
Oleh sebab itu mari kita hindari sifat boros dalam hidup kita agar
kita bisa hidup bahagia tanpa harta yang banyak bersama seluruh anggota
keluarga kita. Ada peribahasa hemat pangkal kaya, sehingga dengan
menjadi orang yang bergaya hidup sederhana walaupun kaya raya maka
hartanya akan berkah dan terus bertambahdari waktu ke waktu.
Allah SWT telah berfirman,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).
Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu bukan pada jalan yang benar.”
Mujahid mengatakan, “Seandainya seseorang menginfakkan seluruh
hartanya dalam jalan yang benar, itu bukanlah tabdzir (pemborosan).
Namun jika seseorang menginfakkan satu mud saja (ukuran telapak tangan)
pada jalan yang keliru, itulah yang dinamakan tabdzir (pemborosan).”
Qotadah mengatakan, “Yang namanya tabdzir (pemborosan) adalah
mengeluarkan nafkah dalam berbuat maksiat pada Allah, pada jalan yang
keliru dan pada jalan untuk berbuat kerusakan.” (Tafsir Al Qur’an Al
‘Azhim, 8: 474-475).
Ibnul Jauzi berkata bahwa yang dimaksud boros ada dua pendapat di kalangan para ulama:
- Boros berarti menginfakkan harta bukan pada jalan yang benar. Ini dapat kita lihat dalam perkataan para pakar tafsir yang telah disebutkan di atas.
- Boros berarti penyalahgunaan dan bentuk membuang-buang harta. Abu ‘Ubaidah berkata, “Mubazzir (orang yang boros) adalah orang yang menyalahgunakan, merusak dan menghambur-hamburkan harta.” (Zaadul Masiir, 5: 27-28)
Disebut Saudara Setan
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah ingin membuat manusia menjauhi sikap boros dengan mengatakan: “Dan
janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan”. Dikatakan demikian karena orang yang bersikap boros menyerupai setan dalam hal ini.
Ibnu Katsir juga mengatakan, “Disebut saudara setan karena orang yang
boros dan menghambur-hamburkan harta akan mengantarkan pada
meninggalkan ketaatan pada Allah dan terjerumus dalam maksiat.” (Tafsir
Al Qur’an Al ‘Azhim, 8: 475)
Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa orang yang boros, mereka telah
mengikuti jalan setan sehingga disebut dalam ayat mereka adalah saudara
setan. (Tafsir Al Jalalain, 294)
Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Orang yang boros
disebut temannya setan karena setan tidaklah mengajak selain pada
sesuatu yang tercela. Setan mengajak manusia untuk pelit dan hidup boros
atau berlebih-lebihan. Padahal Allah memerintahkan kita untuk bersikap
sederhana dan pertengahan (tidak boros dan tidak terlalu pelit).
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di
tengah-tengah antara yang demikian. " (QS. Al Furqan: 67). (Taisir Al Karimir Rohman, 456)Dengan merenungkan ayat ini, kita akan memahami bahwa membeli satu puntung rokok untuk dihisap atau membeli satu gelas wiski, itu disebut boros karena telah menyalurkan harta ke jalan yang keliru
Dampak Negatif Perilaku Berlebihan
Ada beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari sifat boros atau berlebihan dalam hal harta. Yaitu pertama adalah dampak yang berkaitan dengan hablumminallah atau hubungan transedental kita sebagai hamba dengan Allah sebagai Kholik. Para
pemboros harta adalah orang-orang yang memandang harta secara salah.
Mereka memandang harta sebagai sebagai tujuan hidup dan bukan sebagai
sarana hidup. Harta dipandangnya sebagai sesuatu yang diadapatkannya
sendiri tanpa ada intervensi dari Allah. Maka dalam kondisi seperti ini
para pemboros cenderung abai terhadap aturan-aturan Allah dalam mencari
dan memanfaatkan harta. Dampak lebih jauh dari cara pandang ini
menyebabkan seseorang dapat melakukan hal apa saja untuk dapat
memperoleh harta. Tidak peduli halal atau haram yang penting tujuannya
untuk memiliki harta banyak dapat tercapai jika perlu dalam waktu cepat
atau instan.
Perilaku
ini kemudian melahirkan perilaku bisnis kanibalisme yaitu praktek
bisnis yang menghalalkan segala cara termasuk memakan harta sesama
dengan cara yang bathil, seperti menipu, mencuri timbangan dan praktek
curang lainnya. Padahal Islam telah secara tegas melarang kita untuk
memakan harta sesama dengan cara yang curang. “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil”. (QS. Al-Baqarah 188).
Dampak negatif perilaku berlebihan dalam hal harta yang kedua,adalah
dampak sosial berkaitan dengan hubungan hidup sesama manusia. Para
pemboros cenderung individualistis, acuh terhadap saudara dan tidak
peduli terhadap sesama. Mereka fokus pada bagaimana kebutuhannya secara
materi dan duniawi tercukupi. Merek tidak peduli apakah
saudaranya terzhalimi atau tidak. Mereka tidak peduli apakah
saudara-saudaranya berada dalam kekurangan atau tidak. Mereka juga tak
pernah memperhatikan tetangganya apakah kelaparan atau tidak. Sungguh
Rasulullah SAW mengecam orang-orang seperti ini dengan mengatakan dalam
sebuah hadits bahwa orang-orang yang acuh terhadap kondisi sesamanya
adalah orang-orang yang tak sempurna imannya.
Sands Casino Resort Las Vegas - Play Online Casino
BalasHapusPlay online casino games 1xbet at Sands Las Vegas and get $50 샌즈카지노 free chip in Bonuses✔️ Grab a $50 no deposit bonus on your first three deposits! worrione